Membangun Budaya Data-Driven di Perusahaan: Tantangan dan Strategi di Indonesia


Membangun Budaya Data-Driven di Perusahaan: Tantangan dan Strategi di Indonesia

Membangun budaya data-driven di perusahaan merupakan hal yang krusial dalam era digital ini. Data menjadi salah satu aset terpenting bagi perusahaan untuk mengambil keputusan strategis yang tepat. Namun, tidak semua perusahaan di Indonesia sudah memiliki budaya yang kuat dalam memanfaatkan data secara maksimal.

Tantangan utama dalam membangun budaya data-driven di perusahaan adalah kesadaran dan pemahaman akan pentingnya data. Menurut Anand Subramaniam, VP of Marketing di eGain Corporation, “Banyak perusahaan masih merasa bahwa data hanya merupakan angka-angka tanpa makna. Padahal, data memiliki potensi besar untuk mengubah jalannya bisnis.”

Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan mengedukasi karyawan tentang pentingnya data dalam pengambilan keputusan. Menurut Stephen Brobst, CTO di Teradata, “Penting bagi perusahaan untuk melibatkan seluruh karyawan dalam proses pengumpulan dan analisis data. Dengan begitu, budaya data-driven akan terbentuk secara alami di dalam perusahaan.”

Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa masih banyak perusahaan di Indonesia yang menghadapi kendala dalam mengimplementasikan budaya data-driven. Menurut riset dari McKinsey Global Institute, hanya 30% perusahaan di Indonesia yang benar-benar memanfaatkan data secara maksimal.

Untuk mengatasi tantangan ini, perusahaan perlu memiliki komitmen yang kuat dari top management. Menurut CIO di PT. Telkom Indonesia, Indra Utoyo, “Top management perlu memimpin dengan contoh dalam memanfaatkan data dalam pengambilan keputusan. Dengan begitu, karyawan akan terdorong untuk mengikuti jejak mereka.”

Dalam menghadapi tantangan dan mengimplementasikan strategi untuk membangun budaya data-driven di perusahaan, kolaborasi antara berbagai departemen juga menjadi kunci sukses. Menurut Chief Data Officer di Gojek, Niranjan Paranjape, “Data tidak hanya menjadi tanggung jawab satu departemen saja, melainkan tanggung jawab bersama seluruh departemen dalam perusahaan.”

Dengan kesadaran akan pentingnya data dan komitmen yang kuat dari top management, serta kolaborasi antar departemen, diharapkan perusahaan di Indonesia dapat membangun budaya data-driven yang kuat dan mampu memberikan dampak positif bagi perkembangan bisnis mereka. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat bagi para pembaca.